Harga Minyak Turun Setelah Pernyataan Sekretaris Perdagangan AS Tentang Tarif

Harga minyak mentah mengalami penurunan setelah Sekretaris Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengungkapkan bahwa pemerintah Trump mempertimbangkan untuk mengurangi tarif terhadap Meksiko dan Kanada. Hal ini menambah ketidakpastian di pasar global yang sudah dilanda ketegangan perdagangan.
Penurunan Harga Minyak: WTI Turun ke Bawah $68
Pada sesi perdagangan terbaru, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun di bawah $68 per barel setelah kehilangan 3% dalam tiga sesi perdagangan terakhir. Sementara itu, harga minyak Brent ditutup mendekati $71 per barel pada hari Selasa.
Pernyataan Howard Lutnick: Tarif Bisa Dikurangi, Tapi Tidak Sepenuhnya Dihapus
Howard Lutnick tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai langkah yang akan diambil oleh Presiden Donald Trump. Namun, ia secara tegas menyatakan bahwa tarif tersebut tidak akan sepenuhnya dihapus. Lutnick menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara di Fox News.
Perdagangan Minyak Mentah Terpengaruh Kebijakan Perdagangan Trump
Minyak mentah telah mengalami penurunan harga sejak pertengahan Januari. Kebijakan perdagangan Trump yang agresif meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang dagang di beberapa wilayah, yang dapat mengganggu permintaan energi global.
Trader Opsi Minyak Paling Pesimis dalam Lima Bulan Terakhir
Para pedagang opsi minyak menunjukkan rasa pesimis yang tinggi terhadap prospek harga minyak, dengan banyak yang khawatir tentang dampak dari tarif AS dan rencana OPEC+ untuk menghidupkan kembali produksi minyak yang terhenti. Para trader ini adalah yang paling pesimis dalam lima bulan terakhir, yang menggambarkan kecemasan pasar terhadap ketidakpastian ekonomi global.
Tarif AS Bisa Mengubah Aliran Minyak Global
Jika tarif AS tetap diberlakukan atau mengalami perubahan, dampaknya bisa sangat besar terhadap aliran minyak mentah di pasar global. Misalnya, minyak Meksiko mungkin akan diarahkan ke pasar Asia, sementara jenis minyak dari Amerika Latin yang bebas tarif bisa menuju AS dalam jumlah lebih banyak. Selain itu, pembeli bahan bakar di Pantai Timur AS kemungkinan akan mencari pasokan dari Eropa.
China Tetapkan Target Pertumbuhan Ekonomi 5% di 2025
Di tengah ketegangan perdagangan dengan AS, China menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% untuk tahun 2025. Laporan yang diperoleh Bloomberg menunjukkan bahwa para pejabat China diharapkan akan meluncurkan lebih banyak stimulus ekonomi untuk menghadapi dampak dari perang dagang dengan AS yang terus berlanjut.
Ketidakpastian Pasar Minyak Terus Berlanjut
Pernyataan mengenai tarif ini hanya menambah ketidakpastian yang sudah ada di pasar minyak global. Sementara itu, dampak dari kebijakan perdagangan AS terhadap pasar energi masih harus dilihat, dengan aliran minyak yang kemungkinan akan berubah seiring berjalannya waktu.